Orang bisa berubah dan perubahan yang dibuat memiliki dua
potensi, apakah perubahan menuju ke arah lebih baik atau justru perubahan yang
lebih buruk. Kisah Ustad Hari Mukti yang awalnya adalah seorang rockers yang
tidak lepas dari gemerlap dunia keartisan, akhirnya memutuskan meninggalkan
dunia tersebut dan memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Kisah serupa juga
dialami Diam seorang rapper wanita terkenal berkebangsaan Prancis. Gelimang
harta dan popularitas ternyata tidak menjamin kebahagiannya. Pertanyaan tentang
kehidupan terus menggelayuti hidupnya hingga akhirnya dia pun memilih Islam dan
menutup aurat secara sempurna. Perubahan yang dialami kedua orang tersebut
sering disebutkan karena merekalah orang-orang yang diberi hidayah. Namun
benarkah semata-mata hidayah tersebut yang merubah mereka? Apakah tidak ada
campur tangan usaha manusia dalam ranah hidayah?
Diam yang rapper dari Prancis yang berubah menjadi muslimah dengan menutup aurat secara sempurna |
Hari Mukti, rocker asal Indonesia yang memilih jalan Islam sebagai jalan hidupnya |
Sebelumnya, mari kita lihat sebenarnya bagaimana Islam
membagi ranah aktivitas manusia. Aktivitas manusia terbagi menjadi dua yaitu aktivitas
di luar kendali manusia dan aktivitas yang berada di dalam kendali manusia. Aktivitas
yang berada di luar kendali manusia merupakan aktivitas yang kita tidak ada
campur tangan atasnya, kita hanya dapat menerima saja dari Allah. Contoh dari
aktivitas tersebut antara lain bencana alam (kita tidak akan bisa menentukan
kapan dan dimana bencana tersebut terjadi), jenis kelamin, siapa orang tua
kita, bentuk fisik kita, dan kematian. Oleh karena kita tidak memiliki andil
dalam ranah-ranah tersebut maka kita pun tidak akan dimintai pertanggung
jawaban oleh Allah atasnya. Sedangkan untuk aktivitas yang ada di dalam kendali
kita, maka kita dapat memilih aktivitas mana yang akan kita lakukan. Allah
telah memberikan modal kepada kita berupa akal dan waktu dimana setiap manusia
pasti memilikinya. Akal digunakan untuk menentukan yang benar dan yang salah.
Benar dan salah menurut siapa? Tentu menurut Allah SWT. Pada ranah aktivitas
inilah kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah karena kita sendiri
yang menentukan aktivitas mana yang akan kita pilih. Lalu aktivitas mana yang
seharusnya kita pilih? Jika pilihan tersebut diantara pilihan yang baik dan buruk maka yang kita
pilih adalah yang baik, tetapi jika pilihan tersebut diantara pilihan-pilihan
yang baik maka sebagai seorang muslim, aktivitas yang seharusnya kita pilih
adalah aktivitas yang lebih mendekatkan kita kepada ridho Allah. Dimana posisi
hidayah?
Hidayah menurut bahasa berarti petunjuk. Ibarat jika kita
membaca suatu petunjuk ke suatu tempat dimana tempat tersebut masih begitu
asing, tentu ada rasa bingung, pusing, atau ragu-ragu untuk mengikuti petunjuk
tersebut. Tetapi jika kita membaca sambil bergerak mengikuti petunjuk tersebut
maka arah petunjuk tersebut akan semakin jelas. Sedangkan jika kita hanya
membaca saja tanpa melakukan pergerakan maka jangan harap kita mampu menuju
tempat tersebut. Begitu juga dengan hidayah. Sebenarnya hidayah telah turun
kepada umat muslim. Dlam bentuk apa? Allah berfirman:
"Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri"
(TQS an-Nahl [16]: 89)
Al Quran adalah
hidayah bagi kaum muslim dan dia telah turun kepada kita dengan dibawa oleh
Rasulullah SAW. Jika hidayah tersebut telah turun kepada kita, mengapa kita
masih ragu untuk berubah? Berubah menjadi muslim sempurna yang meletakkan dasar
setiap aktivitas hanyalah kepada syariat Allah. Benar dan buruk disesuaikan
dengan perintah dan larangan Allah. Sesungguhnya ibarat membaca petunjuk ke
suatu tempat tadi, maka hidayah-hidayah berikutnya akan datang ketika kita
mulai melakukan petunjuk yang telah diturunkan tersebut kepada kita. Adalah janji Allah jika kita berusaha mencari
petunjuk Allah, maka akan dimudahkan oleh Allah.
"Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada
mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang
yang berbuat baik."
(Al Ankabut: 69)
(Al Ankabut: 69)