Mengenal Potensi Kita

April 04, 2014

Kita adalah manusia yang memiliki potensi dari Allah. Mengapa penting untuk mengenali potensi diri kita sebagai manusia? Penting untuk mengenali agar cara kita dalam memenuhi potensi kita tersebut tidak keliru. Sebagai contoh kasus tawuran yang biasanya diawali rasa ingin diakui (ingin berkuasa), bentuk pemujaan dengan sesajen, meluapkan kasih sayang dengan pergaulan bebas, dll.  Cara-cara tersebut merupakan cara salah menurut agama Islam. Sehingga sebagai seorang muslim tentu kita tidak menginginkan tindakan kita tidak sesuai syariat Islam karena setiap tindakan yang bertentangan dengan syariat akan mendatangkan dosa. Kalau begitu, apa saja potensi yang dimiliki manusia?


Manusia memiliki dua potensi yaitu potensi hidup dan potensi akal. Potensi hidup terdiri dari kebutuhan biologis dan naluri. Makan jika lapar, istirahat jika lelah, bersih diri merupakan contoh-contoh kebutuhan biologis manusia yang rangsangannya berasal dari dalam tubuh dan jika tidak dipenuhi dapat mengantarkan pada kematian. Sedangkan untuk naluri masih terbagi menjadi tiga yaitu naluri mempertahankan diri, naluri kasih sayang, dan naluri beragama. Untuk naluri, rangsangan berasal dari luar dan jika tidak dipenuhi tidak sampai mengantarkan kepada kematian tetapi rasa gelisah. Jika kita telah mengetahui macam potensi hidup kita maka dalam memenuhi potensi hidup tersebut harus sesuai aturan Allah. Jika kita belum tahu maka kita perlu mencari tahu. Untuk itulah Allah menurunkan Al Quran dan member potensi lain yaitu potensi akal. 


Potensi akal ini lah yang membedakan manusia dengan hewan. Hewan pun juga sama memiliki naluri-naluri dan kebutuhan biologis seperti manusia yang membedakan adalah cara memenuhinya. Sehingga kita sebagai manusia dalam memenuhi naluri dan kebutuhan biologis haruslah berbeda dengan hewan karena kita memiliki potensi akal yang tidak dimiliki hewan.

Jika kita telah mengetahui potensi kita dan cara pemenuhannya maka saatnya mengoptimalkan hidup kita. Optimal dalam apa? Optimal sesuai dengan syariat Allah, optimal dalam meraih pahala Allah dan surga Allah.

You Might Also Like

0 comments